PEMANFAATAN LIMBAH AIR CUCIAN BERAS UNTUK MENYUBURKAN TANAMAN HIAS AGLONEMA
.jpeg)
Tanaman hias merupakan tanaman yang sangat digandrungi oleh ibu-ibu rumah tangga pada saat ini. Salah satu tanaman hias yang digandrungi adalah aglonema. Karena tanaman ini dianggap bisa menyejukkan mata dengan pesona warnanya. Selain bisa memperindah rumah juga bisa menghilangkan setres pada saat kita dituntut untuk lebih banyak tinggal di rumah pada saat pandemi covid-19 ini. Semakin indah warna daunnya semakin mahal harganya. Terkadang banyak yang tidak segan-segan merogoh kantongnya dengan harga yang tergolong tidak murah untuk tanaman hias yang satu ini.
Untuk menjaga tanaman tersebut agar tetap tumbuh subur, sehat dan memancarkan warna yang menawan tentunya dibutuhkan perawatan yang baik. Salah satunya yaitu dengan memberikan nutrisi/unsurhara yang cukup untuk tanaman aglonema ini. Untuk memenuhi kebutuhan unsur hara dapat menggunakan limbah cair rumah tangga seperti air cucian beras.
Air cucian beras selama ini dianggap sebagai limbah rumah tangga yang tidak dianggap keberadaannya ternyata memiliki banyak manfaat bagi tanaman hias aglonema salah satunya yaitu untuk menyuburkan tanaman. Karena air cucian beras banyak mengandung nutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman aglonema.
Sebelum menanak nasi biasanya kita mencuci berasnya terlebih dahulu dengan air bersih. Tujuan pencucian beras ini adalah untuk membersihkan beras seperti dari kulit yang masih tersisa, sisa gabah, serangga kecil pemakan beras, butiran kerikil yang terlihat atau kotoran lainnya. Saat mencuci beras, biasanya air cucian berwarna putih keruh (beras putih) atau berwarna merah keruh (beras merah). Warna putih keruh/merah keruh itu menunjukkan bahwa lapisan terluar dari beras ikut terkikis. Meskipun banyak nutrisi yang telah hilang, namun pada bagian kulit ari masih terdapat sisa-sisa nutrisi yang sangat bermanfaat dan dibutuhkan tanaman serta dapat membuat tanaman menjadi lebih subur. Selain nutrisi, air cucian beras juga mengandung beberapa jenis bakteri yang bermanfaat untuk tanaman.
Kandungan nutrisi yang terdapat pada air cucian beras sangatlah kompleks,.Beberapa unsur hara pada air cucian beras dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 1. Hasil Analisis Kandungan Air Cucian Beras
Manfaat unsur hara tersebut bagi tanaman adalah sebagai berikut:
1. NITROGEN (N)
Merangsang pertumbuhan vegetatif tanaman secara keseluruhan, khususnya pertumbuhan akar, batang dan daun.
Berperan dalam pembentukan zat hijau daun klorofil) yang sangat penting untuk melakukan proses fotosintesis.
Berperan dalam pembentukan protein, lemak dan berbagai persenyawaan organik lainnya.
2. PHOSFOR (P)
Berfungsi untuk merangsang pertumbuhan akar, khususnya akar benih dan tanaman muda.
Merupakan bahan mentah untuk pembentukan sejumlah protein tertentu.
Membantu proses asimilasi dan pernapasan tanaman.
Mempercepat pembungaan dan pemasakan biji dan buah.
3. KALIUM (K)
Berfungsi membantu pembentukan protein dan karbohidrat
Memperkuat tanaman sehingga daun, bunga dan buah tidak mudah rontok/gugur.
Salah satu sumber daya tahan tanaman terhadap kekeringan dan penyakit.
4. KALSIUM (Ca)
Berfungsi untuk merangsang pembentukan bulu-bulu akar, mengeraskan batang tanaman dan merangsang pembentukan biji.
Calsium pada batang dan daun bermanfaat untuk menetralkan senyawa atau keadaan yang tidak menguntungkan pada tanah.
5. MAGNESIUM (Mg)
Berperan dalam pembentukan zat hijau daun (klorofil), karbohidrat, lemak dan senyawa minyak yang dibutuhkan tanaman.
Berperan dalam transportasi Phosfat di tanaman.
6. SULFUR/BELERANG (S)
Berperan dalam pembentukan bintil akar
Membantu pertumbuhan anakan tanaman
7. BESI (Fe)
Berfungsi dalam proses pernapasan tanaman dan pembentukan zat hijau daun (klorofil).
8. VITAMIN B1
Vitamin B1 yang terkandung dalam air beras sangat penting untuk mengurangi sters pada tanaman yang baru dipindahkan sekaligus meningkatkan pertumbuhan akar yang lebih kuat.
Air cucian beras juga bermanfaat untuk media tumbuh atau tanah. Manfaatnya antara lain:
Secara umum dapat memperbaiki sifat fisika, kimia dan biologi media tumbuh
Membuat struktur tanah lebih gembur karena adanya bahan-bahan organic dalam media tumbuh
Bahan organic dalam media tumbuh akan selalu terurai dan tersedianya hara tanaman karena adanya mikroorganisme dekomposer.
Selain kandungan nutrisi yang tinggi, ternyata air cucian beras juga mengandung beberapa bakteri antagonis yang mampu melawan bakteri jahat / patogen. Kehadiran bakteri baik tersebut juga bisa mencegah kehadiran hama jenis kutu-kutuan dengan cara memcahkan sel telurnya sebelum menjadi hama yang mengganas, tentunya selain tanaman menjadi subur dan segar, penggunaan pupuk dari air cucian beras juga dapat meningkatkan imunitas tanaman terhadap serangan hama. berikut beberapa jenis bakteri baik yang terkandung pada air cucian beras.
Bakteri Pseudomonas fluorescens
Bakteri ini adalah sejenis mikroorganisme yang mampu beradaptasi serta mengkloning diri dengan baik pada sistem perakaran tumbuhan. Keunggulannya adalah dapat mensitesis metabolit yang bertugas untuk menghambat pertumbuhan patogen.
Bakteri Pektolitik pektin
Bakteri pektolitik pektin adalah jenis mikroba yang bertugas untuk mensitesis karbohidrat serta asam amino untuk menghasilkan hormon tumbuh atau zat pengatur tumbuh (biasa disingkat dengan ZPT).
Bakteri Xanthomas maltophilia
Bakteri inilah yang mampu menginfeksi sel hama embun tepung karena perkembangbiakannya yang cepat pada suhu di atas 33 derajat celcius.
Air cucian beras dapat kita gunakan secara langsung untuk menyiram tanaman aglonema kita, tetapi pada saat penyiramanan usahakan jangan sampai mengenai daun walaupun tidak berbahaya bagi tanaman tetapi apabila terkena daun akan menyebabkan daun menjadi kelihatan kotor. Jika kita menginginkan agar air cucian beras dapat diserap tanaman secara cepat dan efektif maka air cucian beras perlu dipermentasikan terlebih dahulu sehingga menjadi Pupuk Organik Cair (POC). Berikut cara pembuatan Pupuk Organik Cair (POC) dari cucian air beras:
1. Alat:
a. Ember atau Jiregen serta penutupnya;
b. Corong;
c. Pengaduk.
2. Bahan:
a. Air cucian beras : 1 liter;
b. EM4 : 1 sendok makan;
c. Molase atau tetes tebu: 1 sendok makan (alternatif molase bisa pakai gula putih atau gula jawa).
3. Cara membuat:
a. Isi ember/jerigen dengan air cucian beras;
b. Masukkan gula dan aduk hingga semuanya larut;
c. Masukkan EM4 aduk hingga tercampur secara merata;
d. Tutup ember/jerigen dengan rapat dan simpan ditempat yang tidak terkena matahari secara langsung;
e. Pada hari ke-2, buka penutup sebentar dan aduk agar gas-gas yang terbentuk dapat keluar, lalu tutup kembali. Lakukan seperti itu hingga hari ke-6;
f. Pupuk Organik Cair (POC) air cucian beras yang sudah selesai difermentasi, sudah bisa digunakan untuk memupuk tanaman. Proses fermentasi berjalan sukses ditandai dengan bau khas seperti tape.
Cara Aplikasi Pupuk Organik Cair (POC) air cucian beras :
Untuk Pupuk Daun : Ambil 10 ml pupuk cair cucian beras dan larutkan dalam 1 liter air. Semprot ke seluruh bagian tanaman terutama bagian bawah daun (cukup sekedar basah saja). Lakukan penyemprotan pupuk daun setiap seminggu 2 kali.
Untuk Pupuk akar : Ambil 10-20 ml pupuk cair air cucian beras, larutkan dalam 5 liter air. Siram ke media tumbuh tanaman sekitar perakaran sebanyak 250 ml (secukupnya) per tanaman. Aplikasikan seminggu sekali.
Penulis : Suryati, S.TP
Referensi : Dihimpun dari berbagai sumber