Bawang merah (Allium ascalonicum) merupakan komoditas hortikultura musiman berumur pendek dan mempunyai nilai komersial tinggi yang sudah sejak lama di dibudidayakan oleh petani secara intensif. Komoditas unggulan pertanian ini memberikan kontribusi yang cukup tinggi terhadap perkembangan ekonomi di suatu wilayah. Gapoktan Jaya Bersama Desa Malik mencoba membudidayakan bawang merah di lahan seluas 0,2 ha. Adapun teknis budidaya yang dilaksanakan sebagai berikut .

A. Persiapan bibit

Bibit yang digunakan adalah varietas Bima Brebes..

B. Persiapan lahan

Pengolahan lahan yang dilaksanakan :

1. Lahan diolah dengan menggunakan handtractor
2. Setelah lahan dibajak, ditaburkan kapur dolomit sebanyak 250 kg secara merata pada lahan  Kemudian dibiarkan selama kuarng lebih 14 hari

3. Dibuat bedengan dengan panjang 10 m, tinggi 25 cm dan lebar 80 cm, dilanjutkan dengan aplikasi pupuk organik 500 kg dan pupuk SP 250 kg yang diaduk rata dengan tanah dilanjutkan dengan pemasangan mulsa plastik
4. Lahan dibiarkan selama 7 hari baru lahan ditanami.

C. Penanaman

1. Jarak tanam yang digunakan adalah 20 cm x 20 cm.
2. Penanaman umbi dengan cara menancapkan atau membenamkan pada bedengan sedalam 3/4 bagian umbi.

D. Pemeliharaan

1. Penyulaman

         Penyulaman dilakukan 10 hari setelah tanam

      2. Pemupukan

1. Pupuk susulan 1, 10 hst

         - Pupuk NPK 16:16:16 sebanyak 50 kg diaplikasikan dengan cara ditabur

         - Agen hayati MS Trichoderma diaplikasikan dengan cara diesmprotkan

      b. Pupuk susula 2, 35 hst

        - Pupuk NPK 16:16:16 sebanyak 75 kg diaplikasikan dengan cara ditabur

        - Agen hayati PGPR diaplikasikan dengan cara diesmprotkan

3. Penyiangan

         Penyiangan dilakukan dengan cara pembersihan gulma dan tanaman liar disekitar tanaman bawang merah

4. Pengendalian hama dan penyakit

         Pengendalian hama penyakit dilakukan dengan menggunakan pestisida nabati dan secara kimia

1. Panen.

Tanaman bawang merah dipanen pada saat berumur 65 hari setelah tanam. Panen dilakukan dengan cara mencabut seluruh tanaman. Produksi umbi basah yang diperoleh  1,2 ton.

Penulis : Suryati, SP

Foto : Suryati, SP